Desa Keniten ini memiliki 4 dukuh di dalamnya dan tentunya memiliki karakter masyarakat yang berbeda di setiap wilayahnya. Namun secara keseluruhan, masyarakat di Desa Keniten ini ramah dan terbuka dengan kehadiran pendatang di wilayahnya. Hal ini dibuktikan dengan masyarakat yang mempersilahkan para pendatang yang hendak mengikuti kegiatan desa. Adapun beberapa kegiatan rutin yang mereka lakukan seperti Tahlilan keliling yang diikuti oleh ibu-ibu setiap Hari Senin, Tahlilan rutin setiap Malam Jumat yang diikuti oleh bapak-bapak. Mayoritas warga Desa Keniten memeluk agama Islam. Mereka juga menggunakan bahasa Jawa untuk mereka berkomunikasi di kesehariannya, mereka bahkan masih menerapkan unggah-ungguh bahasa Jawa seperti ngoko kepada sebaya maupun yang lebih muda, serta menggunakan krama inggil ketika berbicara dengan orang yang lebih tua maupun orang asing yang sama-sama Jawa, sedangkan ketika berbincang dengan orang asing non-Jawa mereka menggunakan Bahasa Indonesia. Tidak hanya itu, anak-anak yang ada di desa ini juga memiliki semangat dan rasa ingin tahu yang tinggi, mereka memiliki antusias yang tinggi  terhadap hal-hal baru yang mereka jumpai dan memiliki semangat untuk mempelajari hal-hal baru.